Sebagai tugas akhir dari mata kuliah Teknik Komunikasi
Radio disemester 3, dosen saya memberikan tugas Perancangan Radiolink Microwave
didaerah mana saja (terserah mahasiswanya). Dalam tugas ini nanti dapat diketahui
contoh perancangan radiolink yang baik dan mana yang buruk. Software
Pathlos 4.0 digunakan sebagai media
simulasi dalam perancangan serta Google Earth digunakan untuk mengetahui
kondisi geografis dan koordinat suatu daerah.
Sebelum pada langkah-langkah simulasi, berikut sedikit
dasar teorinya:
Gelombang
Mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik yang bersifat transversal
dengan frekuensi super tinggi (SHF, Super High Frekuensi) diatas 3 GHz dengan
panjang gelombang berkisar antara 0.3-300 cm. Sistem transmisi
gelombang mikro bekerja
pada frekuensi UHF 300 MHz-30 GHz (pada umumnya 1-3 GHz) yang
mempunyai panjang gelombang
dalam ruang bebas antara 1 cm-1 m. sinyal gelombang mikro
dipancarkan melalui lintasan
lurus dari satu
titik ke titik yang
lain, dikenal dengan
istilah Line Of
Sight (LOS). Pemancar,
penerima, maupun relay ditempatkan pada lokasi yang tinggi serta pada
menara antena yang tinggi pula agar transmisi dapat mencakup daerah LOS
yang maksimum agar dapat diperoleh lintasan gelombang yang
bersifat langsung (direct signal path). Propagasi LOS gelombang mikro menggunakan gelombang
radio atau RF (Radio Frequency), yang
juga merupakan gelombang elektromagnetik. Komunikasi gelombang mikro dapat
digunakan untuk komunikasi satelit maupun komunikasi terestrial.
Okee.. langsung saja ke langkah-langkah simulasinya.
A. ALAT DAN BAHAN
1.
Laptop /
Komputer (PC)
2.
Software Google Earth
3. Software Pathloss
4.0
B. LANGKAH KERJA
1. Instal software Pathloss 4.0 dan Google Earth
2. Tentukan lokasi perancangan dan tentukan koordinat daerah tempat simulasi
perancangan. Dalam tugas ini saya menggunakan daerah Kab. Nganjuk tepatnya Kec.
Sawahan s.d Kec. Candirejo dan Kec. Loceret s.d Kec. Sawahan.
Tampilan Google Earth untuk mengetahui koordinat wilayah Kec. Sawahan –
Kec. Candirejo
Tampilan Google Earth untuk mengetahui koordinat wilayah Kec. Loceret –
Kec. Sawahan
3. Buka software Pathloss 4.0 Lalu akan
muncul konfigurasi di module summary seperti tabel dibawah ini
Keterangan :
·
Site name adalah
nama tempat yang
digunakanuntuk RF planning
·
Call sign adalah
tanda pengenal untuk stasiun pemancar
·
Situation code
adalah kode stasiun yang digunakan untuk perhitungan link budget
·
State adalah lokasi
provinsi atau Negara yang digunakan untuk perhitungan link budget
·
Owner code
adalah kode pemilik atau perusahaan yang akan digunakan untuk RF planning
·
longitude
adalah garis membujur yang menghubungkan antara sisi utara dan sisi selatan
bumi (kutub). Garis bujur ini digunakan untuk mengukur sisi barat-timur
koordinat suatu titik di belahan bumi.
·
Latitude
adalah garis yang melintang di antara kutub utara dan kutub selatan, yang
menghubungkan antara sisi timur dan barat bagian bumi. Garis ini memiliki posisi
membentangi bumi, sama halnya seperti garis equator (khatulistiwa), tetapi
dengan kondisi nilai tertentu. Garis lintang inilah yang dijadikan ukuran dalam
mengukur sisi utara-selatan koordinat suatu titik di belahan bumi.
·
True
Azimuth adalah sudut yang dibentuk antara arah referensi (utara) dan garis dari
pengamat ke tempat tujuan diproyeksikan pada bidang yang sama dengan arah
referensi
·
Calculated
Distance adalah hasil perhitungan jarak antara lokasi latitude dan longitude
dari site 1 dan site 2
·
Profile
distance adalah jarak pada profil distance hanya muncul di full report
·
Ellipsoid
adalah permukaan koordinat
·
Elevation
adalah tinggi daratan di atas permukaan laut
·
Tower Hight
adalah tinggi tower yang digunakan untuk perhitungan power link budget
·
TR Antena
height adalah tinggi antenna yang digunakan untuk RF planning
·
TX loss
adalah loss yang dihitung di transmitter
·
RX loss
adalah loss yang terhitung di receiver
·
Operator
code adalah kode yang dimiliki operatorradio pemancar dan penerima
·
Radio model
adalah model radio yang digunakan untuk perhitungan power link budget
·
Emission
designator adalah kode yang terkait frekuensi yang memberikan informasi tentang
bandwidth frekuensi dan sifat sinyal pada frekuensi
·
Traffic
code adalah kode lalu lintas yang digunakan pada perencanaan perhitungan link
budget
·
TX power
adalah daya yang dipancarkan oleh radio
·
Polarization
adalah arah dan vector medan listrik yang diradiasikan oleh antenna
·
Free space
loss adalah sinyal radio yang berpropagasi diudara dan akan mengalami redaman
di udara
·
EIRP adalah Effective isotrophic radiated power
yang digunakan untukmenggambarkan untuk kerja suatu perangkat transmisi
·
RX signal
adalah kekuatan sinyal yang diterima oleh radio penerima dalam satuan dBm
·
Radio
configuration adalah konfigurasi yang dilakukan pada radio
4. Masuk ke Geographic Defaults
5. Masuk ke Configure Terrain Database seperti gambar dibawah
6. Dibawah SRTM klik Setup
Primary..tampilannya akan seperti ini..trus pilih BIL-HDR-BLW dalam menu Files
7.Cari file SRTM lalu masukkan semuanya kedalam site
8.Setelah masuk semua, klik file-close
9. Setelah itu isikan seperti dibawah ini mengenai informasi site nya, minimal
yang harus diisi adalah (Site Name,
Latitude&Longitude, TR Antenna Height, Frequency Antenna yg dipakai)
10. Simpan terlebih dahulu dengan klik file-save
11. Kemudian masuk ke module pilih network
12. Lalu simpan terlebih dahulu, file-save
13. Setelah itu masuk site data lalu create background. Lalu akan muncul tampilan peta seperti ini
14. Masuk ke module pilih terain data. Dari Terrain Data lalu masuk ke
Operations pilih Generate Profile seperti gambar dibawah
15. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini. lalu klik
generate
16. Setelah itu close jika sudah muncul profilenya lalu double klik pada Structure nya
17. Lalu pilih type range structurenya mau tree/building. Karena ini daerah perbukitan
dan banyak pohon tingginya structurenya dipilih tree. Atur pula ketinggian
serta rangenya.
18. Setelah itu masuk ke module diffraction lalu klik optimize (gambar
calculator) , klik centang
Warna hijau
19. Masuk ke module lagi, pilih worksheet
20. Dari menu Worksheet set dulu
Rain (load Rain Filenya)
21. Setelah itu set pada Operations bagian Reliability Methods muncul pilihan
dibawah klik OK
22. Lalu klik pada gambar Antennanya. Isikan parameter antennanya terutama
bagian Diameter Antenna, ketinggian Antenna(kalau mau diatur lagi
ketinggiannya) dan Gain Antennanya.
23. Klik bagian feedernya Isikan juga parameter feeder/cable yang dipakai.
24. Klik lagi pada bagian TR (Radio Equipmentnya). Isikan juga sesuai
spesifikasi radio yang digunakan. Yang penting isikan TX
Power, dan RX threshold levelnya
25. Jadilah hitung-hitungan Link Path Calculation/Link Budgetnya. Untuk melihat
hasilnya secara lengkap klik di reportnya pilih full
report
26. Tampilan setelah di full report
27. Untuk melihat print profile nya,
klik file-close lalu masuk ke module-print profile. Tampilan print profile
seperti dibawah
28. Terakhir klik module – multipath
29. Pada langkah diatas menggunakan
daerah Kec. Sawahan - Kec. Candirejo, dimana daerah tersebut merupakan daerah yang tak ada penghalangnya (LOS)
30. Untuk daerah yang ada penghalangnya (obstale) yaitu Kec. Loceret - Kec. Sawahan caranya sama, hanya berbeda saat mengatur koordinatnya (longitude,
latitude).
C. ANALISA
Daerah yang dipilih adalah Nganjuk
(Kec. Sawahan - Kec. Candirejo) sebagai tempat simulasi Radio Link yang baik dengan
propagasi LOS dan (Kec. Sawahan – Kec.
Loceret) sebagai tempat
simulasi Radio Link dengan obstacle perbukitan.
Perancangan Radio Link yang baik adalah Radio Link
yang memiliki RSL lebih besar dari Tresshold. Sedangkan perancangan Radio Link yang buruk adalah Radio
Link yang memiliki RSL lebih kecil dari Treeshold.
RSL sendiri merupakan Received Signal Level yaitu level sinyal yang diterima di penerima dan nilainya harus lebih besar dari sensitivitas perangkat penerima. Sedangkan Tresshold merupakan nilai batas yang suatu parameter kerja yang ditentukan untuk mengetahui kinerja suatu jaringan.
Seperti
pada contoh Kec. Sawahan – Kec. Candirejo,RSL yang didapat lebih besar dari
Threesholdnya. Dengan RSL -70,17 dan Threesholdnya -73,70. Sedangkan simulasi
di daerah Kec. Sawahan – Kec. Loceret didapat RSL lebih kecil dari
Treesholdnya. Dengan RSL -140,43 dan
Threesholdnya -76,00.
Dengan demikian kec. Sawahan - kec. Candirejo termasuk kriteria rancangan radio link yang baik karena memiliki RSL yang lebih besar dari Threesholdnya. Sedangkan untuk kec. Loceret - kec. Sawahan termasuk kriteria rancangan yang buruk karena RSL lebih kecil dari Treesholdnya. Banyaknya penghalang (obstacle) seperti pohon-pohon dan bukit dapat menyebabkan terjadinya Diffraction, Reflections, dan Scattering
yang akan mempengaruhi kualitas sinyal antara pemancar dan penerima.
sumber belajar:
zethcorner.wordpress.com
file pdf tutorial pathloss 4.0 yang saya dapat dari teman
Komentar
Posting Komentar